Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan


Cerdas bukanlah keturunan. Cerdas dapat diciptakan atau diupayakan, itu yang perlu anda ingat. Untuk memiliki anak yang cerdas, orang tua harus menyiapkannya sedini mungkin. Terutama sejak dalam kandungan. Berikut tips bayi cerdas sejak dalam kandungan:
1. Pola makan sehat.
Mengkonsumsi nutrisi lengkap dan bergizi adalah salah satu cara untuk mencerdaskan bayi anda. Asupan gizi yang cukup, selain menjaga kesehatan ibu, juga berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi anda secara sempurna.

2. Sentuhan Lembut.
Sering-seringlah memberikan sentuhan lembut pada anak. Caranya dengan mengusap perut anda dengan lembut. Ajak juga suami anda untuk melakukan hal yang sama. Dengan sentuhan lembut, bayi akan merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Jika dewasa kelak, anak akan lebih penurut dan dekat dengan keluarga.
3. Menyanyikan.
Sembari membelai lembut perut anda, tak ada salahnya anda juga menyanyikan bayi anda lagu-lagu riang. Selain bertujuan untuk membuat bayi anda terhibur bahagia, dengan bernyanyi juga menghindarkan ibu hamil dari stres.
4. Bercerita.
Biasakanlah bercerita dengan anak meskipun masih berada dalam kandungan. Hal ini bermanfaat untuk mengenalkan kosa kata baru pada bayi anda meskipun dia belum tahu artinya. Bermanfaat juga untuk membangun kedekatan antara ibu dan anak.
5. Musik klasik.
Putarlah musik klasik untuk bayi anda. Dengan mendengar musik klasik akan dapat merangsang pertumbuhan otak dan meningkatkan kecerdasan bayi sejak dini. Musik klasik cenderung membuat bayi lebih tenang dan nyaman, dengan demikian konsentrasi lebih mudah terbentuk.
6. Berdoa.
Jika anda membelai perut untuk memberikan sentuhan lembut untuk bayi anda, tak ada salahnya anda juga menguntaikan doa dan harapan-harapan untuknya. Untaikan doa dengan lembut dan sedikt berbisik, hal ini mampu membantu menstimulasi kecerdasan bayi. Terutama kecerdasan spiritual.
7. Hindari Stres
Sebisa mungkin ibu hamil menghindari stress. Selain mengganggu kesehatan ibu, stress juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam perut. Untuk menghindari stress, lakukan kegiatan yang menyenangkan dan hindari terlalu banyak pikiran.
8. Hindari Merokok.
Jika anda ingin mendapatkan bayi cerdas dan sehat, hindari merokok. Penelitian menunjukan, ibu yang merokok selama hamil biasanya akan melahirkan bayi yang lebih kecil. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah di bawah 2500 gram sangat beresiko untuk mendapatkan berbagai masalah kesehatan. Termasuk masalah kesulitan dalam belajar.
9. Hindari minum alkohol.
Selain membahayakan bagi kesehatan ibu, alkohol juga sangat berbahaya untuk perkembangan otak bayi yang sedang berkembang. Ibu yang mengkonsumsi alkohol dapat melahirkan bayi dengan gangguan fetal alcohol syndrome. Yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari berat badan lahir rendah, gangguan intelektual, hiperaktif, gangguan memori, dan gangguan kesehatan lainnya.
10. Hindari Obat-obatan.
Obat-obatan seperti kokain atau zat psikoaktif dapat mempengaruhi perkembangan beberapa jenis reseptor sel saraf. Salah satunya adalah sel saraf yang membantu menghantarkan sinyal yang masuk lewat kulit, mata, dan telinga (sel sensorik). Jangan pula mengkonsumsi jamu-jamuan yang belum anda ketahui secara benar manfaatnya, kecuali dengan resep dokter. Karena ditakutkan akan memperlambat perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam rahim.
Semoga bermanfaat.

Melatih Bayi Bicara Sejak Dini



Mempunyai anak yang cerdas tentulah dambaan semua orang tua. Apalagi jika dalam usianya yang masih belia sang anak sudah mampu berceloteh riang menciptakan keceriaan di rumah. Untuk itu tak ada salahnya jika kita melatih bayi bicara sejak dini.
Melatih anak bicara sebaiknya dilakukan sejak bayi berada dalam kandungan.Tetapi untuk melatih komunikasi 2 arah bisa dimulai sejak bayi baru lahir, karena saat itu bayi sudah bisa mendengar dan mengerti suara manusia, terutama suara ibunya. Setiap apa yang dikatakan orang tua akan tersimpan dimemori otak anak, dan suatu saat si anak akan meniru apa yang dia perolehnya, baik itu yang diajarkan orang tua maupun oleh orang-orang sekitarnya. Walaupun bayi belum bisa merespon dengan kata-kata tetapi bayi bisa menngungkapkan perasaannya baik dengan senyuman, gerakan bibir, bersuara, berteriak, mengerakan tangan dan kaki, kepala atau dengan menangis.

Selain itu, melatih anak bicara sejak dini membantu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan lingkungan, emosi dan perkembangan kecerdasannya..
Berikut tips melatih anak bicara sejak dini;
1. Mengajak anak untuk berbicara sedini mungkin dan sesering mungkin walaupun sang anak belum saatnya untuk berbicara. Namun dengan mengajak bicara sang anak, mereka akan mendengarkannya dan merespon dengan bahasa mereka sendiri. Baik dengan erangan senyuman atau bahkan tangisan.
2. Gunakanlah bahasa yang jelas dan hindari dahulu pemakaian lebih dari 1 bahasa, serta hindarkan berbicara kasar dan buruk didepan anak. Karena apa yang anda ucapkan akan tersimpan dimemori otak anak dan suatu saat kata-kata itu akan ditiru oleh anak.
3. Bicaralah dengan anak dengan bahasa yang lembut dengan penuh kasih. Dengan berbicara seperti itu sang anak akan menangkap kasih sayang yang besar dari sang ibu dan tentunya hal itu lebih disukai anak.
4. Bicaralah dengan nada yang riang dan manja. Sifat anak yang memiliki rasa manja dan riang akan membuat mereka lebih memperhatikan apa yang anda bicarakan.
5. Jika anda berbicara dengan anak, disarankan untuk mematikan radio dan juga televisi. Katena hal itu bisa memecah konsentrasi anak.
6. Hindari berkata buruk di depan anak. Karena memori sang anak mampu menangkap itu semua. Atau bahkan suatu ketika anak anda bisa juga menirunya.
7. Ajaklah anak berbicara sambil makan, memakai pampers, sambil bermain, sambil mandi maupun sambil berjalan-jalan dengan anak. Kombinasikan waktu bicara dengan anak agar anak tidak bosan dan lebih menyenangkan buat anak.
8. Gunakanlah kata yang sederhana ketika mengajak anak anda berbicara.
9. Jadilah pendengar yang baik untuk anak anda. Jika dia masih salah dalam mengungkapkan kata, anda bisa membenarkannya di lain waktu dengan mengajaknya bermain. Juga mengulang kata-kata tersebut dengan lembut, hal tersebut untuk menghindari anak dari kejenuhan.
10. Sering-seringlah membacakan cerita untuk anak. Pilihlah buku dengan gambar yang menarik agar anak tertarik untuk mendengarkannya.
11. Dengarkan pula respon anak dalam menanggapi kata-kata anda. Responlah dengan lembut sehingga anak merasa senang karena apa yang dia ucapkan dianggap dapat anda pahami sehingga akan anak lebih sering berkata-kata meskipun tidak terlalu jelas.
12. Sebagai anak tentu saja ia sangat senang bermain. Disamping mengajaknya bermain ajaklah dia juga untuk berbicara sambil menikmati mainannya.
13. Berilah pujian untuk anak anda jika dia mampu mengucapkan kata-kata dengan tepat dan jelas.

Tips Agar Anak Rajin Belajar


Belajar adalah tabungan masa depan yang sangat menjanjikan. Dengan belajar seseorang mendapat jaminan sebesar 500% untuk memperoleh keuntungan. Dan resiko 0,00% kerugian. Untuk itu belajar sangat perlu diterapkan pada anak sejak usia sedini mungkin. Sayangnya, banyak sekali orang tua yang mengeluh saat menyuruh anak mereka belajar dengan berbagai alasan yang keluar dari mulut sang anak. Baik itu, capek, malas, ingin main, pusing, rewel atau yang lainya. Bagaimana membuat anak senang belajar?
1. Ciptakan ruang belajar yang nyaman dan mengasyikan.
Agar anak betah berlama-lama dengan pelajaran mereka, ciptakan tempat belajar yang mengasyikan dan nyaman buat anak.
Seperti menciptakan ruang belajar sesuai keinginan anak. Anak sangat suka warna biru, cat ruang belajar mereka dengan warna biru. Kalau perlu dukung dengan pernak-pernik yang mereka senangi. Hal tersebut semata-mata untuk membangun semangat anak.
2. Jangan berikan anak setumpuk buku untuk dibacanya.
Jangan pula meletakan setumpuk buku dekat sang anak belajar, karena itu akan membuatnya pusing dan stress. Cukup ada satu buku di meja belajar sebagai bacaannya.
3. Sediakan selalu buku tulis untuk menemani anak belajarnya.
Buku tulis terkadang berfungsi untuk menghilangkan kejenuhan anak. Jika anak jenuh dengan bacaannya maka ia akan mengalihkan kejenuhannya dengan menulis. Dan anda juga bisa mengajarkannya untuk menulis apa yang telah dibacanya. Selain melatih anak senang menulis, dengan menulis juga diyakini memperkuat hafalan.
4. Matikan TV pada jam belajar anak.
Jika anak sedang belajar jangan sesekali menyalakan TV. Selain memecah konsentrasi anak, tentunya anak lebih memilih berlari menonton TV daripada meneruskan bacaannya.
5. Keluarga ikut belajar.
Jika anak sedang belajar, sebaiknya orang tua juga ikut belajar. Baik membaca Koran atau yang lainnya. Lakukan kegiatan itu di dekat anak, supaya anak termotifikasi.
6. Bercerita tentang orang sukses.
Ceritakan pada anak tentang perjalanan orang sukses dengan begitu anak akan termotifasi.
7. Berikan pujian.
Jangan lupa berikan pujian setelah anak anda selesai belajar. Pujian akan membuat anak anda lebih percaya diri dan bersemangat dalam belajar. Jangan sekali-kali menyuruh anak anda belajar dengan memaksa apalagi kasar. Tanamkan pada anak bahwa belajar adalah kewajiban dan kebutuhan.
8. Kenali tipe belajar dominan si anak ( pendengar atau penglihat ) dan giring untuk belajar dengan metode yang sesuai dengan tipe belajar si anak.
9. Berikan materi belajar yang sesuai dengan perkembangan anak.
Dengan demikian, anak tidak akan merasa jenuh dengan materi yang dianggapnya terlalu mudah dan akan merasa putus asa jika materi belajarnya terlalu sulit. Jadi pintar-pintar saja memilah materi belajar yang sesuai dengan si anak.
10. Berikan waktu jeda belajar setiap 20 menit.
Dengan begitu belajar anak akan lebih efektif. Karena sesuai penelitian anak bisa berkonsentrasi selama 20 menit.
11. Biasakan memberi PR pada anak.
Biasakan membari PR pada anak dengan begitu anak akan disiplin untuk tetap belajar. Jika pihak sekilah tidak memberikan PR, orang tua dapat berinisiatif untuk memberinya PR. Jika anda kesulitan dalam hal ini, anda dapat membelikan anak anda LKS untuk dikerjakan. Atau orang tua dapat berkomunikas pada pihak sekolah untuk membantu masalah ini.
12. Libatkan dia dalam membali buku.
Ajak anak anda untuk memilih bukunya sendiri. Atau sesekali ajak anak anda untuk jalan-jalan ke perpustakaan.
13. Jam khusus belajar.
Tetapkan jam belajar untuk anak anda setiap harinya. Pada jam yang telah ditentukan sang anak diwajibkan untuk belajar. Lambat laun anak akan disiplin dengan sendirinya. Biarkan anak anda bermain, berinteraksi dengan temannya di luar jam belajar.
Semoga anak-anak kita senantiasa diliputi kesuksesan. Semoga bermanfaat.

Tips untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak


Memiliki anak yang cerdas adalah dambaan semua orang tua. Kecerdasan bukanlah faktor keturunan. Agar anak cerdas perlu adanya stimulun-stimulun untuk merangsang kerja otak. Rangsangan akan membantu pembentukan cabang-cabang sel otak dan akan melipat gandakan jumlah hubungan antar sel otak sehingga terbentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat. Dan alangkah baiknya jika stimulun-stimulun tersebut diberikan sejak dini.


Pemberian stimulun tersebut sangat bervariasi tergantung pada usia anak.
Usia 0-3 bulan
Rangsangan yang bisa diberikan berupa kasih sayang, perlindungan, rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, seperti menina bobokan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, membunyikan suara atau musik, menggerakkan benda berwarna mencolok, menggulingkan perlahan ke kanan dan ke kiri, serta memposisikannya tengkurap atau telentang.
Usia 3-6 bulan
Mengajak bayi bermain mainan yang menimbulkan suara, bercermin untuk melihat ekspresinya sendiri, bermain cilukba. Pada usia ini sebaiknya bayi dilatih untuk tengkurap, duduk, dan telentang sendiri.
Usia 6-9 bulan
Pada usia ini orang tua bisa membiasakan untuk mengenalkan bayi pada orang-orang di sekelilingnya, juga bisa dengan membiasakan memanggil nama anak, mengucapkan salam kepada anak, berjabat tangan, bertepuk tangan, melatih berdiri dengan pegangan, memberikan buku dengan gambar terang, dan membacakan dongeng.
Usia 9-12 bulan
Pada usia ini mulailah melatih si kecil untuk menirukan menyebut nama ibu dan ayahnya. Ajarkan pula makan dengan sendok, atau bermain menggelindingkan bola dan melatihnya belajar mengambil bola sendiri.
Usia 12-18 bulan
Pada usia ini ajarkan si kecil untuk mencorat-coret kertas dengan pensil warna, bermain puzzle, juga menyusun kubus dan balok. Saatnya pula melatihnya berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, dan memanjat tangga.
Usia 18-24 bulan
Mulai ajak si kecil mengenal kebersihan, seperti mencuci tangan, mencuci kaki sebelum tidur, selain itu ajaklah untuk bercerita tentang gambar, mengenal nama-nama hewan, dan juga buah-buahan. Ajak pula untuk bicara tentang kegiatan sehari-hari dan juga bercerita tentang permainan mereka.
Usia lebih 2 tahun
Pada usia ini siapkan anak untuk aktivitas prasekolah. Ajaklah untuk belajar mengenal warna, menggambar, menyanyi, menghitung benda, memakai baju sendiri, menyikat gigi, makan sendiri, pergi ke toilet sendiri dan semua hal yang melatih si kecil mandiri.
Faktor-faktor yang membantu meningkatkan kecerdasan anak

1.Kecukupan zat gizi
kecukupan gizi merupakan faktor penting untuk dalam perkembangan kecerdasan otak. Zat besi salah satu yang diperlukan oleh anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia) sehingga dapat menghambat perkembangan anak pada umumnya dan perkembangan otak khususnya.
2. Asupan ASI yang cukup
Pemberian Asi eksklusif sampai anak berusia 6 bulan sangat penting. Karena ASI mengandung segala kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Perberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan berturut-turut tanpa adanya selingan makanan apapun mempu meningkatkan kecerdasan bayi.
3. Memberikan cukup lemak esensial
Lemak esensial atau lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dihasilkan oleh makanan sehari-hari seperti ARA (arachidonic acid), DHA (docosahexaenoic acid), Prebiotik, Lactoferin membantu membentuk struktur otak bayi sehingga membantu kecerdasan bayi. Sumber makanan ini dapat diperoleh dari ikan tuna, ikan salmon, kerang dan sebagainya.
4. Lingkungan yang sehat
Lingkungan yang sehat dan nyaman sangat baik untuk perkembangan anak. Lingkungan yang baik juga menciptakan rasa aman untuk anak dan juga mempengaruhinya ke arah yang positif, juga menimbulkan kepercayaan diri pada anak.
5. Keluarga yang harmonis
Jangan biasakan anak untuk mengetahui permasalahan orang dewasa yang terjadi di rumah, terutama pertengakaran orang tua. Karena hal itu akan mempengaruhi mental anak dan rasa percaya diri, juga kepercayaan anak terhadap orang tua. Dengan adanya suasana keluarga yang harmonis, hangat dan penuh kasih sayang maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.
6. Memberikan stimulun yang dapat mengasah kecerdasan anak.
Contohnya adalah dengan mengajak anak bermain dengan alat permainan yang dapat merangsang daya pikir sesuai usia mereka, seperti balok susun, puzzle, menggambar, mewarnai, bernyanyi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates